Mengawali tahun 2025, saya memulai pembacaan Alkitab kembali dari Kejadian pasal pertama dan seterusnya. Dalam pembacaan ini saya di berkati dengan peristiwa Nuh dalam Kejadian
Kejadian 7:21-23
21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
22 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat.
23 Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.
Apa yang kita baca barusan adalah suatu keadaan dimana Allah merenew bumi, dalam dunia digital di kenal dengan istilah mereset bumi ini dengan cara air bah, peristiwa ini menjelaskan kepada kita bahwa semua manusia dan binatang semuanya binasa, kecuali Nuh dan keluarganya. Reset bertujuan untuk mengembalikan kepada settingan semula dan membuang semua hal yang membuat hidup tidak maksimal untuk mencapai tujuan.
Jika kita melihat apa yang terjadi dengan bumi pada waktu itu adalah, Kejadian 6:5-7
5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
7 Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.”
Apa yang terjadi di jaman Nuh sedang terjadi sekarang. Orang berpikir bahkan ketika masih dalam hati semata-mata hanya untuk kejahatan. Kita akan tiba di masa dimana ketika orang berbuat salah itu sudah tidak merasa malu lagi. Sudah biasa atau enjoy saja.
37 “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Mengawali tahun 2025 ini tentu saya tidak ingin menakut-nakuti kita semua tetapi dari peristiwa Nuh ini kita belajar bagiaman Tuhan memelihara kehidupan kita sekalipun dunia sedang bergejolak hebat.
Bagaimana kita di pelihara di tengah-tengah penghukuman Tuhan sedang berjalan di Bumi:
1#. Mempertahankan hidup benar di hadapan Tuhan.
Kejadian 6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah
Ada pepatah mengatakan mempertahankan lebih susuah daripada mumulai. Apa lagi mempertahankan hidup benar di tengah-tengah angkatan yang sasat dan bengkok hatinya.
Filipi 2:15
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
2#. Taat dan setia kepada Tuhan.
Tidak mudah melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepada Nuh, membuat bahtera dengan ukuran yang beitu detail. Nuh setia dan taat kepada Tuhan.
Kita mungkin sedang mengerjakan hal-hal yang tidak popular, bahkan mungkin tidak hanya tidak popular tetapi mendapat sorotan yang merendahkan. Nuh sudah mengalami itu, tetaplah taat dan setia.