Filipi 2:3“Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari paa dirinya sendiri.”
Kesombongan menghancurkan hubungan. Kesombongan muncul dalam berbagai bentuk, seperti kritik, persaingan, keras kepala, dan kedangkalan. Masalahnya, kesombongan itu menipu diri sendiri. Ketika anda begitu sombong, anda tidak melihat dalam hidup anda, tetapi orang lain melihatnya! Amsal 16:18 mengatakan, “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.”
Paradfrasa The Message mengatakan, “Pertama, kesombongan, kemudian kehancuran dan semakin besar ego, semakin besar kejatuhannya.”
Meskipun kesombongan menghancurkan hubungan, kerendahan hati berfungsi sebagai penawarnya, membangun hubungan. Filipi 2:3 memberitahu anda acara melawan kesombongan dengan memilih kerendahan hati: “Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari paa dirinya sendiri.”
Bagaimana anda bertumbuh dalam kerendahan hati? Anda membiarkan Yesus Kristus mulai mengendalikan pikiran, hati, sikap, dan reaksi anda. Anda memanfaatkan sepenuhnya Roh Kudus didalam anda. Anda meminta Dia untuk membantu anda mengubah cara berpikir anda sehingga anda bisa mengubah perasaan anda sehingga anda bisa mengubah cara anda bertindak dengan kerendahan hati, belas kasihan, dan kasih karunia.
Inilah hukum dasar hubungan: anda cenderung menjadi seperti orang yang dengannya anda menghabiskan waktu. Jika anda menghabiskan waktu bersama orang yang pemarah, anda akan menjadi semakin pemarah. Jika anda menghabiskan waktu bersama orang-orang behagia, anda menjadi lebih Bahagia.
Jika anda ingin menjadi orang baru yang lebih rendah hati, maka anda perlu meluangkan waktu bersama Yesus Kristus, karena Dia rendah hati. Dengan membangun hubungan dengan-Nya melalui Doa dan membaca firman-Nya, anda akan mengenal Dia dan menjadi semakin seperti Dia. “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, manaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertaruhkan” (Filipi 2:5-6).
Yesus adalah contoh utama kerendahan hati. Dia meninggalkan surga untuk memberikan nyawa-Nya bagi anda di kayu salib, dari posisi tertinggi ke posisi terendah, dan Dia melakukannya karena kasih. Ketika anda menghabiskan waktu bersama-Nya, anda belajar bagaimana menunjukkan jenis kasih yang tidak hanya membangun hubungan namun juga mengubahnya.