Matius 16:26 “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”
Rasul Paulus berkata, “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia” (1 Korintus 15:19).
Mengapa Paulus mengatakan hal ini? Salah satu alasannya adlah tidak mudah untuk hidup bagi Kristus didunia yang tidak menyukai Kristus.
Jadi, inilah salah satu pertanyaan paling yang bisa anda jawab: “Apakah kekristenan layak untuk dijalani?” segala sesuatu dalam hidup memiliki label harga. Kapan pun anda mengatakan ya pada sesuatu, anda mengatakan tidak pada hal lain. Apakah hadiahnya sepadan dengan harga mengikut Yesus?
Yesus bertanya, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (matius 16:26). Parafrasa The Message dari ayat yang sama menanyakannya seperti ini: “Kesepakatan macam apa yang diperoleh untuk mendapatkan semua yang kamu inginkan tetapi kehilangan dirimu sendiri? Untuk apa kamu menukar jiwamu?”
Orang-orang menukar jiwa mereka untuk banyak hal, baik untuk uang, ketenaran, egois, seks, materialisme, dan banyak lagi. Tetapi jiwa anda jauh lebih berharga.
Paulus menyadari hal ini. Saat dia membagikan kesaksiannya, dia berkata, “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagi kamu, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus” (Filipi 3:7-8). Paulus menyadari bahwa tidak ada apa pun baik itu status, jumlah uang, kesenangan, bahkan yang lebih berharga dari pada Yesus.
Kita memerlukan definisi baru tentang kesuksesan. Kesuksesan sejati dan bermakna bukanlah berdasarkan apa yang anda miliki, penampilan anda atau perasaan baik. Kesuksesan sejati datang dari menjalani hidup anda berdasarkan nilai-nilai Allah. Dan itu disertai dengan upah tertinggi, yaitu menikmati kekekalan di surga.
Merenungkan pengorbanan yang diperlukan untuk memberitahukan orang-orang yang belum terjangkau tentang Yesus, misionaris yang mati martir, Jim Elliot, berkata, “Orang yang memberikan apa yang tidak bisa disimpannya, demi mendapatkan apa yang tidak bisa hilang, bukanlah orang bodoh”.