Dahulu saya berpikir kalau bisa semua dipermudah, mengapa di persulit. Tetapi tidak dengan Tuhan.
Ketika bangsa Israel selama 430 tahun di permudak di Mesir, mengapa harus mengalami tekanan yang begitu hebat baru mereka bisa keluar dari mesir. Dalam perjalan waktu itu, mereka mengalami berbagai situasi yang tidak mudah, semua anak laki-laki di bunuh, di pahitkan hidupnya itu terjadi selama 360 Tahun lebih. hitunganya
Yusuf Hidup 110 tahun
Umur Yusuf Memimpin 39 tahun
Lama memimpin 70 tahun
Kalua bisa perjalanan bangsa Israel bisa 11 hari mengapa mereka di bawa Tuhan melelaui padang gurun selama 40 tahun.
Kalua janji Tuhan kepada Yusuf kelak dia akan menjadi pemimpin hebat sehingga keluarganya sujud menyembah dia, mengapa butuh waktu 22 tahun untuk itu terjadi.
Ketika Daud di urapi menjadi Raja atas Israel dan digenapi setelah 22 tahun kemudian.
Ada ayat yang menjelaskan situasi ini dengan baik, dalam;
Ulangan 32:9-14
9 Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya.
10 Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,
12 demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.
13 Dibuat-Nya dia berkendaraan mengatasi bukit-bukit di bumi, dan memakan hasil dari ladang; dibuat-Nya dia mengisap madu dari bukit batu, dan minyak dari gunung batu yang keras,
14 dadih dari lembu sapi dan susu kambing domba, dengan lemak anak-anak domba; dan domba-domba jantan dari Basan dan kambing-kambing jantan, dengan gandum yang terbaik; juga darah buah anggur yang berbuih engkau minum.
Kita kadang berpikir mengapa Tuhan sengaja menuntun kita kepada situasi yang justru jauh dari harapan kita. Ini anak-anak di sarang ini sedang asik-asiknya tidur justru sarang di goyang dan di hancurkan.
The Growth Mindset (Carol S. Dweck, 2006)
Penelitian: Carol Dweck, seorang psikolog dari Stanford University
Orang yang menghadapi tantangan cenderung lebih sukses karena mereka belajar dari kesalahan dan terus berkembang.
The Role of Hardship in Building Resilience (George A. Bonanno, 2004)
Penelitian: Dr. George Bonanno dari Columbia University
Orang yang terlalu dimanjakan dan selalu dalam kenyamanan sering kali mengalami lebih banyak stres dan kecemasan ketika menghadapi tantangan kecil.
The “Grit” Study (Angela Duckworth, 2016)
Penelitian: Angela Duckworth, seorang psikolog dari University of Pennsylvania
Orang yang tidak pernah menghadapi kesulitan cenderung tidak memiliki ketahanan dan lebih mudah menyerah ketika menghadapi tantangan besar.
Apa yang harus kita lakukan ketika kita di bawa kepadang gurun kehidupan kita, dimana kita mengalami situasi yang tidak mudah.
Kita belajar dari Yusuf ketika situasi yang tidak mudah terjadi:
1#. Yusuf memiliki ketaatan.
22 tahun Yusuf berusaha taat dalam segala musih hidupnya, di persekusi saudaranya, di jual, di fitnah dan hianati.
Orang yang seperti Yusuf taatnya harus mengalami tekanan selama 22 tahun, apalagi jika kita seperti bangsa Israel, semakin kita tidak taat semakin lama janji Tuhan di genapi. Bahkan jika semakin keras dan membandel semakin tidak hanya waktu yang di tunda tetapi di binasakan dalam proses pembentukan itu.
Renungan yang saya kirim hari ini ke group ketidak taatan kita tidak menunjukkan kehebatan kita sebaliknya kebodohan kita.
Setiap kompromi kita membuat penundaan terjadi.
2#. Memiliki pola Pikir yang positif
Kejadian 50:20 Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Yusuf melihat rencana besar Tuhan dalam keadaan yang paling sulit hidupnya.
3#. Memiliki hati yang luas
Kejadian 50:21 Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.” Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.
Saya menemukan rahasia hidup mengapa Salomo begitu luar biasa di jamannya, adalah karena hatinya yang luas.
29 Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut,
30 sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.
Apa yang membuat Yusuf di pakai Tuhan dengan begitu luar biasa, seorang asing di Mesir tetapi menjadi penguasa menyamai Firaun adalah hatinya yang luas.
Jangan timbun luka-luka dan kepahitan dalam diri mu, peluas hati untuk menyongsong berkat Tuhan yang akan membuat kita tercengang.